Kontribusi Migran Bugis dalam Pengembangan Pendidikan Keagamaan di Bumi Cendrawasih
Abstract
Sompe’ atau merantau adalah sistem sosial budaya yang telah mentradisi dalam kehidupan masyarakat Bugis. Eksistensi migran Bugis tidak diragukan lagi, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, agama dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Migran Bugis dalam Pengembangan Pendidikan Keagamaan di Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kualitatif deskriptif.Melalui rangkaian wawancara, observasi dan studi dokumen untuk menguraikan bagaimana peran migran Bugis di Kelurahan Koperapoka Kecamatan Mimika Baru Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi awal masyarakat Bugis untuk bermigrasi ke Bumi Cendrawasih untuk mendapatkan tingkat ekonomi yang lebih baik dari pada hanya bekerja di kampung halaman. Keberadaan Masyarakat Bugis yang religius yang mayoritas mendiami Kelurahan Koperapoka memberi perhatian terhadap pendidikan keagamaan. Pendidikan keagamaan berpusat di Masjid Al-Azhar Kota Timika. Masjid Al-Azhar yang kepengurusannya didominasi oleh migran Bugis Membina 2 pendidikan Non Formal, yaitu Majelis Ta’lim Al Azhar dan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA). Pendidikan keagamaan di dua lembaga ini berfokus pada pelajaran membaca, tahfidz, muraja’ah alquran, pengajian rutin, belajar tajwid, ceramah agama, dan kepengurusan jenazah. Kesadaran masyarakat akan pendidikan keagamaan menjadikan kegiatan keagamaan di Bumi Cendrawasih tetap aktif dan berkembang.